Selasa, 02 Februari 2021

Life Style.yang Merusak






 Tidak perlu malu saat menjalani hidup dengan sederhana, karena pada hakikatnya manusia dilahirkan tanpa busana. Tuhan mengajarkan manusia dengan cara pengalaman hidup yang bahkan tidak pernah terlintas dalam pikiran mereka sekalipun, tetapi persoalan masa kini ialah lifestyle anak muda maupun lanjut usia yang sudah mendarah daging, tanpanya apalah hidup di dunia ini!

Anak muda dengan kesibukan luar biasa mencoba untuk mendaur ulang kehidupan yang mereka jalani agar dibilang hype, seolah roda kehidupan harus mengikuti alur zaman sesuai porsinya, tidak mau tertinggal walaupun sedetik pun. Bisa diibaratkan sebagai lifestyle yang glamor atau serba mewah; sarapan di Bali kemudian terbang ke Itali untuk makan siang dan berpesta mewah (night club) di Turki. Di tambah lagi, rasa ingin tahu anak muda sangatlah menggebu yang mendorongnya ingin mencicipi semua gaya hidup masa kini.

Apa yang menyebabkan mereka terjerumus sedalam itu? Ada beberapa alasan kuat (several reasons) yang di mana membuat lintas pikirannya terbesit melakukan itu semua; Stress Reliever. Banyak orang ingin melepaskan kepenatan dan rasa stress akibat masalah hidup yang tak kunjung usai  yaitu dengan cara bergaul, tentunya pencarian sensasi kehidupan yang bebas semakin membuat mereka tergila-gila dan tergiur untuk melakukan kedua kalinya bahkan lebih.

Social Climber. Satu unsur komponen utama dalam menjalani kehidupan ialah bersosialisasi, manusia tidak akan mampu meniti roda kehidupan dengan sendirinya karena Tuhan telah menciptakan manusia untuk saling mengenal dan akrab satu sama lain, namun, bisa jadi langkah yang diambil oleh seseorang menyalahi aturan wajib-Nya yaitu bergaul dengan cara semena-mena, beranggapan bahwasanya hidup di dunia cuman sekali maka harus mengikuti runtutan hardware zaman now.

Untuk mencegah terjadinya semua itu maka peran orang tua sangatlah penting dalam menjaga pergaulan anaknya, diajarkan sejak belia hingga dewasa sebagaimana pendekatan arti dan makna lifestyle zaman sekarang, bukan berarti skala praktek sekaligus tetapi lebih mengenal bahaya darinya jikalau salah dalam pergaulan.

Semoga dari artikel ini bisa memberikan sedikit manfaat kepada pembaca sekaligus maklumat penting tentang bahayanya pergaulan masa kini. Sekian dan terima kasih.

Senin, 01 Februari 2021

Traveling pasca pandemi



 Memasuki minggu terakhir di bulan februari tentunya tidak akan sempurna jikalau belum mencoba beberapa destinasi wisata untuk mengisi waktu liburan, tetapi tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya yang di mana orang-orang bebas bepergian bersama sanak keluarga, kerabat bahkan teman sepermainannya. Covid-19 merupakan virus baru yang telah membuat reputasi beberapa destinasi wisata turun bahkan anjlok di luar perkiraan, tetapi tidak menutup kemungkinan beberapa darinya masih membuka gerbang dan mempersilahkan wisatawan masuk kemudian menikmati pelayanan dari destinasi tersebut.

Indonesia merupakan negara maritim terbesar dan memasuki urutan ke-15 dalam daftar negara se-asia tenggara. Maka dari itu, Indonesia terkenal dengan negara seribu pulau kemudian menjadikan beberapa darinya tempat pariwisata yang mempunyai daya tarik wisatawan lokal maupun asing. Hal ini merupakan peluang besar baginya untuk meningkatkan pengembangan sektor pasriwisata di setiap tempatnya.

Menurut saya, ada tiga unsur komponen penting bilamana diterapkan maka akan mendukung stabilitas industri pariwisata; atraksi, amenitas dan aksebilitas. Ketiganya merupakan perekat dalam mewujudkan keseimbangan di setiap sektor wisata tersebut.

Atraksi. Unsur pertama yang menjadi inti daya tarik wisatawan agar mereka lebih menikmati pengalaman liburannya, biasanya meliputi dari berbagai pelayanan, fasilitas, kreatifitas, pesona alam, peninggalan sejarah dan lain-lain. Atraksi tentunya bukan sekedar pemberian melainkan bagaimana membuat wisatawan merasa terkesan, dengan tingkatan layanan yang diberikan kepadanya. Dan hampi semua destinasi wisata memberikan layanan tersebut. 

Beberapa contoh atraksi wisata: Bali; tidak hanya terkenal dengan panorama pantai yang sangat memukau tapi wisatawan dapat menikmati sejarah darinya yaitu tari bali. Banyuwangi; mendapat julukan Sunrise of Java karena kota yang pertama kali mendapatkan sinar matahari di pulau jawa, biasanya orang-orang yang berlibur ke Banyuwangi akan mampir ke kawah ijen untuk melihat blue fire dari atas bukit.

Amenitas. Kelengkapan dan kenyamanan wisatawan terletak pada satu unsur ini, bisa dibilang sebagai fasilitas pendukung untuk memberikan rating yang tinggi dari sejumlah pihak. Keberadaan komponen  ini sangatlah dibutuhkan oleh para wisatawan karena darinya bisa memunculkan perasaan nyaman dan suka di setiap hari pengunjung. Contoh dari amenitas yaitu toilet, penginapan, masjid, tempat perbelanjaan oleh-oleh dan lain-lain. Tujuan diberikan layanan amenitas ialah menumbuhkan rasa kenyamanan agar wisatawan dapat berkunjung kedua kali bahkan lebih.

Aksebilitas. Dapat ditafsirkan sebagai akses wisatawan untuk lebih menikmati liburannya, akses ini meliputi dari informasi dan trasnportasi, tidak sedikit dari beberapa destinasi memberikan layanan tersebut. Demi kepentingan pariwisata, aksebilitas memang harus diprioritaskan untuk kelancaran wisatawan berkunjung ke destinasi tersebut. Sebagai contoh: penanggung jawab atau tour planner akan mengatur jadwal keberangkatan rombongan dari satu destinasi ke destinasi lainnya sehinggal wisatawan tidak perlu memikirkan apalagi mendiskusikan hal tersebut kepada rombangan tersebut.

Penutup. Pariwisata sangat penting bagi setiap insan karena darinya dapat menghilangkan stress dari pekerjaan sehari-harinya, namun sebelum melancarkan rencana wisata harusnya dia mengenali destinasi tersebut sedetail mungkin agar tidak salah dalam tentatif waktu yang telah dibuatnya. Jadi, kamu ingin pergi kemana untuk liburan bulan ini?