Hawa sejuk fajar pagi hari tanpa ada polusi mencampurinya, tenang dan hening suasana disaat itu, ayam berkokok pertanda akan masuknya waktu subuh, para muadzin masjid telah bersiap-siap untuk mengumandangkan adzan.
Nurul Amali Dinillah kerap dipanggil dengan sebutan Nurul, perempuan cantik jelita dan sholihah, gadis lesung pipi kiri berkulit sawo kuning keputihan menggambarkan kemiripan dengan sosok almarhumah Ibundanya.
Seperti biasa diwaktu shubuh, dikenakannya mukena polos tanpa motif sedikitpun ber'alaskan sajadah hijau berkeriput kelembutannya yang termakan oleh waktu.
Tak seperti biasa setelah sholat, hanya terlintas dzikir sebentar serta doa yang dilantunkan mengisyaratkan akan ada perkerjaan yang harus dilakukan setelah itu.
Tok tok...tok tok...(suara pintu)
Hati berdebar, rasa senang pun datang telah nampak semua itu diwajah Nurul, dengan bergegas dilipatlah mukena dan sajadah tersebut dan bergegas membukakan pintu.
Hati berdebar, rasa senang pun datang telah nampak semua itu diwajah Nurul, dengan bergegas dilipatlah mukena dan sajadah tersebut dan bergegas membukakan pintu.
Kreeeek...(suara pintu) sosok perempuan berkerudung juga namun agak kekini-kinian dengan membawa seperangkat alat makeup yang telah siap membuat dirinya akan lebih cantik dan anggun.
Pagi itu, Nurul sangat bahagia, nada jiwa bersimpu didalam raganya, hati yang selalu berdebar-debar tak kunjung sempurna karena moment yang ditunggu-tunggu nya telah tiba.
Tak sabar menanti jam 9 calon mempelai pria datang bersama seluruh keluarganya dengan ikatan ijab qobul atas nama
Tak sabar menanti jam 9 calon mempelai pria datang bersama seluruh keluarganya dengan ikatan ijab qobul atas nama
"saya mencintaimu karena Allah".
#part_two soon
#pemula#hasbunallah wa ni'mal wakiil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar